BEKO JAGOAN YO DA..... (NTAR BANGUNIN YA DA...)

Alkisah ini terjadi dalam perjalanan darat Bukittinggi - Padang Panjang - Sicincin-Lubuk Alung-Padang (sengaja diurut, biar ngerti ceritanya).
Jam menunjukkan pukul 10.00 Wib, matahari sudah jauh beranjak dari ufuk timur, menandakan pagi beranjak siang. Seorang nenek menuntun cucunya yang bernama Bujang Engak ke tepi jalan raya Bukittinggi-Padang, tepatnya jalan raya Padang Luar. Sang nenek berniat untuk mengantarkan cucunya tersebut yang hendak pergi ke rumah mamaknya (paman) yang berada di Kota Padang, disana pamannya sudah menunggu kedatangan Bujang Engak. 
Dari jauh terdengar suara kondektur bersorak "Padang.... Padang... Padang....". Sang nenek pun berupaya menyetop angkutan umum tersebut. Mobil pun berhenti "yuang... tumpangan ciek cucu den... tapi kalo alah sampai di Sicincin tolong kecek an ka cucu den yo...." (yuang ... mau numpangin cucu nich.. tapi kalau sudah sampai di Sicincin bilangin ama dia yaaa) kata sang nenek kepada kondektur. "Ok nek........" Jawab kondektur. Sang cucupun naik ke dalam mobil tersebut sambil memegang bingkisan dari nenek.
Didalam perjalanan Bujang Engak nampak agak cemas, sekali 5 menit dia bertanya kepada kondektur" da... alah tibo di Sicincin da...beko kalo talalok jagoan wak yo da"(da... apa dah nyampe di Sicincin.. ntar kalo ketiduran bangunin ya da). "Alun lai diak" (belum lagi dek) kata kondektur. Kondektur mulai bosan dengan pertanyaan Bujang Engak tersebut. Kondektur pun berpindah duduknya yang semula duduk dekat Bujang Engak ke dekat Sopir. Sopir pun mengerti kenapa kondektur tersebut berpindah kedekatnya.
30 menit belalu... suara musik terdengar indah diputar sopir, sengaja sopir memutar lagu melow supaya penumpang merasa nyaman.Sejuknya udara dalam mobil + musik melow membuat Bujang Engak menjadi ngantuk. Pas di Padang Panjang Buyuang Engak pun tertidur. Sementara kondektur asyik berceritera dengan sopir, Sicincin pun berlalu. Di Pasar Lubuk Alung (udah kelewat + 10 Km brooo..) mendadak sopir mengentikan mobilnya, kondektur terkejut.
Sopir:  "Astagfirulah.. cok... bukannyo anak dibulakang tu turun di Sicincin".
Kondektur: "haaaaa. io da....." jawab si ucok.
Sopir:"ba'a ndak ang kecek an ka aden tadi tu, tapaso den mamuta oto ka Sicincin baliak (kenapa gak kamu bilang tadi, terpaksa gw mutar mobil kearah Sicincin).
Kondektur: "I am sorry bos......"
Mobilpun berbalik arah munuju Sicincin, sesampai  di Sicincin kondektur membangunkan si Bujang Engak.
Kondektur: "diak...diak... awak lah tibo di Sicincin... jagolah lah ang lai..tapi ang turun di Sicincin ndak?" (dek..dek... kita dah nyampe Sicincin.. bangun donk.. katanya mau turun di Sicincin)".
Bujang Engak: "hmmmm... alah tibo yo da...(hmm udah nyampe yaa)".
Kondektur: "iyo .. turunlah.."
Bujang Engak: "Ambo ndak turun disiko do da... tadi nenek ambo ba pasan "Kalo lah tibo di Sicincin makan lah nasi nan ba bungkuihan tadi"(gw gak turun disini da... kata nenek "Kalo dah nyampe Sicincin makan lah nasi yang nenek bungkusin tadi)".
kondektur, Sopir : "...!@#$%^!!!!!!..... Kalera Ang Mah.........(Busyeeeeet)".

-------oOo------




Komentar

Postingan Populer